BALI | DBN.com
Pulau Bali yang juga di sering di sebut Sebagai Pulau Dewata mempunyai Konsep Trihita Karana yang artinya adalah hubungan yang Harmonis dengan Sang Pencipta Alam Semesta Tuhan Hyang Maha Esa.
Hubungan yang Harmonis dengan sesama ciptaan Hyang Widhi Waca, serta hubungan yang harmonis dengan alam lingkungan.Saat awak media media meminta Pendeta Umat Hindu Ida Pandita Mpu Parama Sadhu di Gria Bangli untuk menjelaskan lebih lanjut tentang makna upakara caru ini.
Beliaupun mengatakan bahwa upacara Caru ini juga mempunyai tujuan mengharmoniskan seisi alam, juga sebagai ucapan trima kasih manusia pada seisi alam semesta ini. Upacara Butha Yadnya Pecaruan ini biasanya di laksanakan oleh umat Hindu pada tempat- tempat di mana dilaksanakan upacara upakara oleh Umat Hindu, seperti halaman rumah,pintu keluar.masuk rumah,laut,danau, gunung, dan lain lainya.

Upacara Butha Yadnya Caru ini biasanya di Pimpin oleh seorang Pemangku, namun kalau tingkatan upacara upakarabya lebih besar seperti upakara manca kelud mestinya di pimpin oleh seorang Pendeta Hindu atau Sulinggih.
Ida pandita Mpu yang menekuni spiritual dari muda ini pun mengharapkan pada umat Hindu dimanapun berada dalam melaksanakan Upacara Persembahan Pada Tuhan Hyang Maha Esa harus di dasari dengan ketulus ikhlasan, kalau kita tulus dan iklas maka hidup kita akan tenang damai dan harmonis.(GEDE)













