AgamaPalembangTeknologi

FENOMENA UNIK: MATAHARI TEPAT DI ATAS KA’BAH TERJADI DUA KALI DALAM SETAHUN

14
×

FENOMENA UNIK: MATAHARI TEPAT DI ATAS KA’BAH TERJADI DUA KALI DALAM SETAHUN

Sebarkan artikel ini

Fenomena Istiwa A’zam Sedang Terjadi!

FENOMENA UNIK: MATAHARI TEPAT DI ATAS KA’BAH TERJADI DUA KALI DALAM SETAHUN

Palembang, DBN – Fenomena astronomi langka kembali terjadi saat matahari tepat berada di atas Ka’bah di Masjidil Haram, Mekkah. Peristiwa ini terjadi dua kali dalam setahun, yakni sekitar tanggal 27 atau 28 Mei dan 15 atau 16 Juli, bergantung pada posisi tahunan matahari.

Fenomena yang dikenal sebagai “Rashdul Qiblah” ini menjadikan bayangan benda yang tegak lurus di berbagai belahan dunia akan langsung mengarah ke Ka’bah pada saat tertentu. Momen ini dimanfaatkan oleh umat Islam di seluruh dunia untuk mengecek dan meluruskan arah kiblat secara akurat tanpa bantuan alat modern.

Menurut perhitungan astronomi, peristiwa ini terjadi ketika matahari berada tepat di garis lintang yang sama dengan Ka’bah (sekitar 21° lintang utara), yang membuat sinar matahari jatuh tegak lurus di atas bangunan suci umat Islam tersebut. Biasanya, waktu kejadian berada sekitar pukul 12.18 waktu Mekkah (atau pukul 16.17 WIB di Indonesia).

Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) maupun berbagai otoritas astronomi Islam di dunia mengumumkan tanggal dan waktu pasti fenomena ini setiap tahun agar dapat dimanfaatkan umat Islam untuk kalibrasi arah kiblat.

Selain manfaat praktisnya, fenomena ini juga memperlihatkan betapa presisi dan teraturnya pergerakan benda langit dalam sistem tata surya.

Umat Islam di berbagai negara, termasuk Indonesia, sering memanfaatkan kesempatan ini untuk mengkaji ulang arah kiblat di masjid, musholla, hingga rumah pribadi.

Fenomena Rashdul Qiblah selanjutnya diperkirakan akan terjadi lagi pada tanggal 15 atau 16 Juli tahun ini, tergantung pengamatan dan konfirmasi akhir dari otoritas astronomi. Para ahli mengimbau agar masyarakat tidak melewatkan kesempatan ini, terutama untuk memastikan kesesuaian arah kiblat di tempat-tempat ibadah.

Cara Menentukan Arah Kiblat Saat Matahari Tepat di Atas Ka’bah

Untuk memanfaatkan fenomena Rashdul Qiblah sebagai penunjuk arah kiblat, berikut langkah-langkah yang bisa dilakukan secara mandiri:

1. Siapkan alat bantu seperti tongkat lurus, botol, atau benda panjang yang dapat berdiri tegak di permukaan datar.

2. Lakukan pengamatan pada waktu yang tepat, yaitu saat matahari berada tepat di atas Ka’bah. Misalnya, jika terjadi pukul 12.27 Waktu Mekkah, maka di Indonesia bagian barat waktunya adalah pukul 16.27 WIB.

3. Tancapkan benda tersebut secara tegak lurus di tempat terbuka yang terkena sinar matahari langsung.

4. Perhatikan bayangan yang terbentuk oleh benda tersebut. Arah berlawanan dari bayangan itulah arah kiblat yang benar.

5. Tandai arah tersebut, lalu sesuaikan posisi tempat ibadah, sajadah, atau tanda arah kiblat di rumah dan masjid.

Catatan penting:

• Pastikan jam yang digunakan disesuaikan dengan waktu resmi (dari BMKG, RRI, atau sumber terpercaya lainnya).

• Hindari pengamatan di tempat yang terkena bayangan pepohonan atau bangunan tinggi agar hasilnya akurat.