Jakarta | DBN.com
Malam yang seharusnya tenang di Jalan Raya Kramat, Semanan, Kalideres, Jakarta Barat, berubah menjadi mencekam pada Rabu, 20 Agustus 2025 lalu. Kobaran api melalap dua rumah tinggal, meninggalkan duka mendalam bagi keluarga Izar Zulmi (18), seorang remaja yang tewas terjebak di lantai dua.
Tragedi ini bukan hanya kehilangan harta, tetapi juga nyawa seorang anak yang sedang tertidur lelap, tak sadar akan bahaya yang mengintai.
Menurut bukti warga, Izar sedang berada di rumah temannya, tempat yang biasa jadi “basecamp” nongkrong anak-anak muda di RT 01 RW 02.
Malam itu, ia tertidur saat api mulai membesar, diduga akibat korsleting listrik dari MCB rumah. Teman-temannya berusaha membangun, namun Izar tak kunjung terbangun.
Sang ayah, dengan keberanian luar biasa, nekat mencoba menembus kobaran api untuk menyelamatkan putra.
Sayangnya, ledakan MCB dan asap tebal menghentikan langkahnya, menyisakan pilu Izar yang terdengar hingga empat kali oleh warga.
Kebakaran ini, yang terjadi sekitar pukul 22.30 WIB, menghanguskan dua rumah dan menyebabkan kerugian hingga Rp 539,2 juta.
Delapan mobil pemadam kebakaran dikerahkan, namun api baru padam menjelang tengah malam.
Sementara keluarga lain, seperti Anwar dan ketiga anaknya, berhasil selamat berkat kecepatan istri Anwar menggendong anak bungsunya keluar rumah, duka Izar meninggalkan luka mendalam bagi keluarga dan teman-temannya.
Insiden ini menyisakan pertanyaan, seberapa siap kita menghadapi risiko kebakaran?
Korsleting listrik, penyebab utama kebakaran ini, mengingatkan kita akan pentingnya pemeriksaan instalasi listrik secara rutin.
Pemerintah setempat perlu memperkuat pendidikan pencegahan kebakaran, terutama di organisasi padat.
Meski langkah heroik sang ayah tak mampu menyelamatkan Izar, keberaniannya adalah pengingat akan cinta tak terbatas seorang orang tua.
Mari kita jadikan tragedi ini pelajaran untuk kita lebih waspada, agar tak ada lagi nyawa yang hilang sia-sia. [w4-1]