PALEMBANG – Duta Berita Nusantara.com
Buku Sejarah Nahdlatul Ulama (NU) Sumatera Selatan 1926–2025 resmi diluncurkan pada Selasa (3/6), bertempat di Hotel Grand Duta Syariah Palembang. Kegiatan ini berlangsung di ruang Hoki 2A dan dihadiri sejumlah tokoh penting dari kalangan ulama, akademisi, dan pemerintah daerah.
Hadir dalam acara tersebut penulis buku, Ahmad Dailami, bersama Ki H. Abdul Mun’im Dz—tokoh NU nasional yang juga menulis kata pengantar buku ini. Turut hadir Sultan Palembang Darussalam Sultan Mahmud Badaruddin IV Jaya Wikrama Fauwaz Diradja, Ketua DPW PKB Sumsel Ramlan Holdan, tokoh masyarakat Ramli Sutanegara, Asisten I Bidang Pemerintahan dan Kesra Setda Sumsel Dr. H. Sunarto, M.Si, serta jajaran pengurus NU wilayah, cabang, dan kader dari berbagai daerah di Sumsel.
Dalam sambutannya, Ki H. Abdul Mun’im Dz menyebut buku ini sebagai karya yang lengkap dan penting, karena memuat struktur sejarah NU sejak berdiri hingga era kontemporer. “Buku ini menampilkan aktor-aktor penting dalam sejarah NU di Sumsel serta peran mereka dalam menghadapi kolonialisme, masa kemerdekaan, hingga reformasi,” ungkapnya.
Ia menambahkan, buku ini sangat relevan bagi generasi muda NU yang mulai terpisah dari akar sejarah organisasinya. “Melalui buku ini, generasi milenial NU dapat mengetahui bahwa mereka memiliki warisan sejarah dan kontribusi besar dalam pembangunan bangsa, tidak hanya dalam bidang keagamaan, tetapi juga politik, sosial, dan pendidikan,” ujarnya.
Penulis buku, Ahmad Dailami, menyampaikan bahwa penyusunan buku ini didasarkan pada 268 arsip yang valid. “Buku ini berbasis data, bukan narasi fiktif. Saya menyusun sejarah NU di Palembang dan Sumsel berdasarkan sumber primer yang kuat,” tegasnya. Ia juga membuka ruang bagi sejarawan dan peneliti untuk memperluas kajian terhadap sejarah NU Sumsel melalui buku ini.
Sementara itu, mewakili Gubernur Sumsel H. Herman Deru, Asisten I Setda Sumsel Dr. H. Sunarto, M.Si, menyampaikan apresiasi atas terbitnya buku tersebut. “Pemerintah Provinsi Sumsel memberikan penghargaan setinggi-tingginya kepada Pak Ahmad Dailami atas kontribusinya dalam mendokumentasikan sejarah NU di Sumatera Selatan,” ujar Sunarto.
Pemerintah berharap buku ini dapat didistribusikan hingga ke tingkat ranting NU di seluruh wilayah Sumsel. “Agar seluruh warga NU mengetahui tokoh-tokoh dan sejarah perjuangan organisasinya dari masa ke masa,” imbuhnya.
Buku setebal 488 halaman ini diterbitkan oleh Noerfikri Offset (Anggota IKAPI No. 012/SMS/13) dan disusun dalam 20 bab. Selain memuat narasi sejarah, buku ini juga dilengkapi dengan foto-foto dokumentasi penting dari NU Cabang Palembang dan wilayah Sumatera Selatan sejak 1926 hingga 2025.
Dengan peluncuran ini, buku Sejarah NU Sumsel 1926–2025 diharapkan menjadi rujukan utama (babon) bagi kader dan masyarakat yang ingin mengetahui sejarah dan peran strategis NU di Bumi Sriwijaya.(Ali G/Dbn)