Berita

Hujan Ekstrem di Tengah Musim Kemarau

20
×

Hujan Ekstrem di Tengah Musim Kemarau

Sebarkan artikel ini

Jakarta Barat | DBN.com

Sobat pembaca, bayangkan di saat musim kemarau seharusnya membawa panas terik dan langit cerah, tiba-tiba langit mendung gelap dan hujan deras disertai angin kencang mengguyur tanpa ampun.

Itulah yang terjadi di wilayah Sukabumi Utara, Jakarta Barat, pada Selasa, 9 September 2025. Anomali cuaca ini bukan hanya membuat kita terkejut, tapi juga memicu serangkaian musibah yang mengingatkan betapa rapuhnya kita di hadapan alam yang semakin tak terduga.

Hujan lebat yang datang tiba-tiba itu menyebabkan banjir dan pohon tumbang di beberapa titik krusial.

Di depan Pasar Bunga Rawabelong, Jalan Salam, pohon besar roboh menghalangi arus jalan. Dan warga pun harus berhati-hati melewati genangan air saat melintasi Jl. Harun Raya pas batas Kelurahan Sukabumi Utara dengan Kelapa Dua yang dibatasi oleh jembatan aliran air kali sekretaris.

Lebih dramatis lagi, di perbatasan Sukabumi Utara dengan Kelapa Dua, tepat depan Resto ABUBA, sebuah pohon tumbang menimpa mobil yang sedang melintas. Beruntung, tidak ada korban jiwa dalam insiden ini, hanya kerusakan material yang membuat pemiliknya harus menarik napas panjang.

Tak berhenti di situ, dampaknya merembet ke Sekolah MI Darul Muqinin di Jalan Nuh dan Kantor Kelurahan Sukabumi Utara. Angin kencang dan hujan deras membuat plafon kelas dan ruangan kantor kelurahan ambruk akibat kebocoran yang tak tertahankan.

Empat anak kelas 4 sempat dilarikan ke puskesmas untuk pemeriksaan, sementara siswa lainnya langsung dipulangkan oleh pihak sekolah.

Alhamdulillah, keempat anak itu hanya mengalami luka ringan dan tak ada yang serius. Kisah ini mengingatkan kita pada kehangatan komunitas yang sigap saling bantu di tengah bencana.

Tim Orange PPSU sigap dengan instruksi tugas pokoknya beserta Petugas Damkar. Fenomena ini bukan kebetulan semata.

Menurut BMKG, cuaca ekstrem seperti hujan lebat dan angin kencang semakin sering terjadi di awal September, bahkan di musim kemarau, akibat perubahan iklim global yang membuat prediksi cuaca semakin sulit.

Mari kita tetap waspada jaga keselamatan keluarga dan lingkungan sekitar. Alam sedang berbicara, dan kita harus mendengarnya dengan hati. [w4-1]