Duta Berita Nusantara | PALEMBANG
Pembangunan kolam retensi untuk menampung air hujan yang berlebihan di Kelurahan Kebun Bunga Kecamatan Sukarami, ada baiknya segera diwujudkan.
Pemerhati masalah sosial Sumatera Selatan, Dr Ir Julian Junaidi MSi, mengatakan bahwa kolam retensi yang direncanakan pemerintah jauh hari sebelumnya, diharapkan segera dibangun di kawasan itu.
“Saya berharap agar pemerintah segera mewujudkan rencana pembangunan kolam retensi di kawasan Kelurahan Kebun Bunga. Sebab, jika melihat frekuensi air hujan yang turun berlebihan di daerah itu, sangat mengganggu stabilitas sosial di sana,” ujar Julian Junaidi kepada media ini, Kamis (18/12/2025).
Sebenarnya, kata Julian, kesepakatan untuk membangun kolam retensi di kawasan itu sudah disepakati. Tampaknya warga sudah menyetujui progresnya. Bahkan mereka dengan sukarela menyerahkan kepemilikan tanahnya. Namun karena terkendala soal pelepasan harga tanah kepemilikan, akhirnya rencana pembangunannya ditunda.
“Saya pikir, memasuki tahun 2026 mendatang, rencana pembangunannya sangat baik jika segera diwujudkan, sehingga ketika hujan turun dengan curah air yang berlebihan, tidak membanjiri rumah-rumah penduduk di kawasan itu,” tukas Julian.
Apalagi beberapa waktu lalu, sejumlah masyarakat sudah mendesak pemerintah untuk segera mewujudkan program pembangunan kolam retensi yang dibutuhkan masyarakat.
Apalagi ada masyarakat yang tergabung dalam Pimpinam Wilayah Pemuda Kerakyatan meminta agar Pemerintah Kota (Pemkot) Palembang segera mewujudkan rencana pembangunanya.
Julian menafsirkan bahwa segela kebutuhan bagi pembabgunan kolam retensi tersebut sudah memenuhi syarat. “Maka itu saya meminta agar Pemkot Palembang segera mewujudkan pembangunanya di tahun ini,” tukas Julian yang juga praktisi pendidikan di Universitas Sriwijaya itu tersenyum.
Menurut Julian, jika kolam retensi itu sudah terbangun, maka dapat difungsikan untuk menyalurkan air hujan ke alur drainase atau ke anak sungai musi.
Sebagai penyair Sumsel yang akrab disapa JJ Polong itu mengatakan bahwa kolam retensi dapat berfungsi sebagai alat resapan air ke dalam tanah sehingga bisa menjaga ketersediaan air tanah.
Sementara itu, pengamat sosial masyarakat dan politik lainnya, Dr Drs Tarech Rasyid MSi, menyatakan sudah waktunya kolam retensi itu dibangun.
Kolam retensi sangat besar manfaat yang ditimbulkan di masyarakat, antara lain, dapat memberikan kontribusi keindaham alam di sekitarnya.
Tak hanya itu, ujarnya, kolam retensi ini dapat menjaga siklus air hujan dengan frekuensi curah air yang berlebihan. Dengan curah hujan yang tiba saat musim penghujan, keberadaannya bisa diatur agar tidak menggenang ke wilayah Kelurahan Kebun Bunga Kecamatan Sukarami tersebut.
“Setahu saya, di kawasan itu kondisinya memang rawan banjir. Tak usaha hujan dengan frekuensi berlebihan, hujan kecil saja, genangannya sudah menghalangi aktivitas warga. Di kawasan itu memang rawan banjir,” jelas mantan rektor Univeristas IBA Palembang tersebut.
Menurut Tarech, kolam retensi dapat memberikan daya tawar positif bagi masyarakat, misalnya dibangun untuk kawasan wisata. Misalnya, ada lokasi rekreasi yang dapat memberikan ruang olahraga, jogging, melakukan aktivitas senam massal atau tempat santai untuk menikmati alam sekitarnya.
“Jadi ada dua momen yang bisa dilakukan penduduk di kawasan itu, pertama, kolam retensinya bisa menyerap air hujan, dan kedua, warga bisa memanfaatkannya sebagai lokasi wisata dan olahraga,” ungkap Tarech.
Karena itu Tarech menganjurkan agar Pemkot Palembang segera mewujudkan pembangunan kolam retensi di Kelurahan Kebun Bunga Kecamatan Sukarami tersebut. (Anto Narasoma)













