Banyuasin – DBN.com
Mudzakarah Ahlul Halli Wal ‘Aqdi ke-8 sukses digelar pada 24-25 Juni 2025/26-27 Dzulhijjah 1446 H, bertempat di Gedung Auditorium, komplek Yayasan Pendidikan dan Dakwah AKUIS. Forum prestisius ini menjadi ajang musyawarah strategis bagi ulama, cendekiawan, dan zuama dalam menyusun peta jalan syariah Islam sebagai solusi atas problematika umat dan tantangan peradaban global.
Mengusung tema “Komprehensif Syariah dalam Mengelola Politik Dunia”, Mudzakarah Ahlul Halli Wal Aqdi ke-8 menjadi kelanjutan dari kesuksesan acara Mudzakarah ke-7 tahun lalu yang menghadirkan mantan Perdana Menteri Malaysia keempat dan ketujuh, Tun Dr. Mahathir Mohamad.
Pada pertemuan international ini menghadirkan narasumber-narasumber yang kredibel dan visioner:
• Prof. K.H. M. Din Syamsuddin – Mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah dan Ketua Umum MUI,
• Prof. Dr. Hasanuddin Yusuf Adan, M.C.I., M.A. – Guru Besar UIN Ar-Raniry Banda Aceh,
• Prof. Dr. Cartono, S.Pd., M.Pd., M.T. – Guru Besar Ilmu Pendidikan Biologi dan Wakil Rektor Universitas Pasundan (UNPAS),
• Ustadz Rizal Yandi, S.H. – Ketua VI Ahlul Halli Wal ‘Aqdi dan Anggota Pembina Yayasan Pendidikan Dan Dakwah AKUIS Palembang.
Prof. Din Syamsuddin: Ahlul Halli Wal Aqdi, Sistem Politik Islam yang Terlupakan
Dalam pemaparannya, Prof. Din Syamsuddin mengangkat sejarah dan relevansi Ahlul Halli Wal ‘Aqdi sebagai sistem musyawarah Islam otentik yang telah diterapkan sejak masa sahabat Rasulullah SAW. Beliau menekankan pentingnya menghidupkan kembali konsep ini di tengah dominasi sistem politik liberal yang berakar pada filsafat Yunani, seperti aristokrasi Plato.
“AHWA bukan hanya gagasan, tetapi warisan praktik syura’ yang sahih. Umat Islam butuh landasan politik yang sesuai dengan nilai-nilai wahyu, bukan sekadar rasionalitas duniawi.”
Prof. Hasanuddin: Dunia Tak Akan Aman Tanpa Hukum Islam
Mengangkat materi The Applicability of Islamic Law to Humanity,Prof. Hasanuddin menekankan bahwa hukum Islam bukan hanya relevan, tapi mendesak untuk diterapkan secara global.
“Dunia tak akan aman tanpa hukum Allah. Umat Islam harus berjuang merebut kembali kepemimpinan peradaban demi menegakkan hukum-Nya secara adil dan rahmatan lil ‘alamin”
Ustadz. Rizal Yandi: Syariah sebagai Sistem Kehidupan Total
Esensi Gerak Umat Islam menunjukkan urgensi penerapan minhaj Al-Qur’an sebagai sistem hidup, termasuk dalam ranah politik. Minhaj dalam hal ini dipahami sebagai sistem yang mencakup panduan menyeluruh dan terstruktur dari Allah SWT melalui Al-Qur’an, yang telah dijamin kebenaran dan keunggulannya atas sistem lain (Qs. At-Taubah, 9:33)
Al-Qur’an sebagai minhaj telah diturunkan secara sempurna (QS. Al-An’am, 6:38), menjelaskan segala sesuatu, tidak dapat ditiru, dan menjadi petunjuk serta rahmat bagi seluruh alam. Dan Rasulullah SAW berfungsi sebagai penjelas dan teladan dari penerapan minhaj tersebut (QS. Al-Ahzab, 33:21).
Seorang Mukmin harus menerima minhaj ini dengan kepatuhan penuh, mengamalkannya dengan keikhlasan, pengorbanan, dan tawakal, serta mendalaminya dengan tadabbur Al-Qur’an, agar tumbuh ilmu dan pemahaman sejati (QS. Sad, 38:29).
Dari proses inilah akan lahir ‘ulama Ulu Baqiyah (QS. Hud, 11:116), yang terhimpun dari para Ulama, Cendikia, dan Zuama yaitu mereka yang mampu mencegah kerusakan dan menjadi pewaris risalah Rasulullah untuk menyatukan umat (QS. Al-An’am, 6:153). Para ulama ini diharapkan hadir dalam wadah Perhimpunan Ahlul Halli Wal Aqdi Dunia, membawa umat Islam menjadi subjek aktif dalam peradaban dunia (QS. Ali ‘Imran, 3:110), bukan lagi objek yang terpinggirkan, dan mudah-mudahan Allah akan memunculkan kuasa-NYA sehingga memunculkan karakter Rasulullah untuk menyatukan visi dan misi ummat (QS. Al-Anfal, 8:63) dalam rangka menyongsong janji kejayaan Islam secara mendunia secara pasti (QS. At-Taubah, 9:33).
Penutup
Seluruh rangkaian acara Mudzakarah Ahlul Halli Wal Aqdi ke-8 alhamdulillah berjalan dengan lancar dan khidmat berkat kerja keras para panitia, serta dukungan penuh dari berbagai pihak yang berkontribusi secara ikhlas. Perlu disampaikan bahwa seluruh pendanaan kegiatan ini bersumber dari infaq para jama’ah.
Atas izin Allah SWT dan partisipasi luar biasa dari panitia yang bekerja di balik layar, kegiatan ini mampu terlaksana dengan baik dan memberi kesan mendalam bagi para peserta. Semoga tenaga, waktu, dan harta yang dicurahkan dalam perjuangan ini dibalas dengan pahala yang berlipat, serta diridhoi oleh Allah SWT sebagai bagian dari ikhtiar menjemput janji Allah.
Semoga Allah menurunkan pertolongan-Nya dan mewujudkan kejayaan Islam yang dijanjikan.naṣrum minallāhi wa fathun qarīb
(Harbiyah)