BeritaSosial-BudayaTNI/POLRI

Zuriat Kesultanan dan Masyarakat Palembang Gelar Pertemuan Dengan Pangdam II Sriwijaya, Terkait Protes Pembangunan Gedung Tujuh Lantai Rs dr Ak Gani

26
×

Zuriat Kesultanan dan Masyarakat Palembang Gelar Pertemuan Dengan Pangdam II Sriwijaya, Terkait Protes Pembangunan Gedung Tujuh Lantai Rs dr Ak Gani

Sebarkan artikel ini

Palembang | Duta Berita Nusantara

Pembangunan gedung baru Rumah Sakit (rs) dr. Ak Gani setinggi tujuh lantai di kawasan Benteng Kuto Besak (BKB) dimana proyek tersebut juga akan menggunakan dana Bantuan Keuangan Bersifat Khusus (BKBK) dari Pemerintah Provinsi Sumsel sebesar Rp53 miliar pada 2026 mendapat protes dari zuriat Kesultanan Palembang Darussalam dan masyarakat Palembang dan Sumsel , atas penolakan tersebut , Jumat (12/12/2025) zuriat Kesultanan Palembang Darussalam dan Masyarakat Palembang akan menggelar aksi 1212 Penyelamatan BKB di Markas Kodam II Sriwijaya dan Kantor Gubernur Sumsel.

Terkait hal tersebut Pangdam II/Sriwijaya, Mayjen TNI Ujang Darwis, M.D.A mengundang berdiskusi bersama zuriat Kesultanan Palembang Darussalam, Tim Ahli Cagar Budaya Kota Palembang, Aliansi Masyarakat Penyelamat Cagar Budaya (AMPCB), Aliansi Penyelamat BKB, tim Percepatan Pemajuan Kebudayaan Palembang (Tim 11), sejarawan dan budayawan kota Palembang di ruang tamu Pangdam II Sriwijaya, Rabu (10/12/2025).

Pangdam II Sriwijaya didampingi Asintel Kasdam II/Sriwijaya Kolonel Inf Yogi Muhamanto , Kakesdam II/Sriwijaya Kolonel Ckm dr. Maksum Pandelima, Sp.OT., M.M.R.S, Karumkit Tk II Ak Gani Kolonel Ckm Dr. dr. Nirwan Arief Sp.M.., M.H.Kes., M.A.R.S., Kapendam II/Sriwijaya Letkol Inf Yordania, Kazidam II/Sriwijaya Letkol Czi Rahadian Firnandi,S.Hub.Int.

Hadir Sultan Palembang Darussalam, Sultan Mahmud Badaruddin (SMB) IV Jayo Wikramo, RM Fauwaz Diradja SH Mkn , Vebri Al Lintani (Budayawan Palembang / AMPCB), Prof.Dr. Farida R Wargadalem (Akademisi Dosen Sejarah – Universitas Sriwijaya/Unsri), Dr. Kemas A.R. Panji (Tim Ahli Cagar Budaya (TACB) Kota Palembang – Sejarawan dari UIN Raden Fatah Palembang), Dr. Nyimas Umi Kalsum (Filolog – Dosen UIN Raden Fatah Plg), R.A. Farida (Zuriat), Kemas H Abdul Hamid (Zuriat Kemas- Sesepuh), Masagus A. Fathoni Husin Umrie (Zuriat Masagus), Kiagus M Fashehulisan SH (Zuriat Kiagus), Raden Alex Sandi (Zuriat), Raden Abdarrahim / Cek Welly (Zuriat Raden), R.M.Rasyid Tohir,S.H, Dato’ Pangeran Nato Rasyid Tohir, (Pembakti Kesultanan Palembang Darussalam/ Zuriat), Pangeran Jayo Syarif Lukman (Pembakti Kesultanan Palembang Darussalam/ Zuriat), Dudy Oskandar(perwakilan tim Percepatan Pemajuan Kebudayaan Palembang (Tim 11).

Sultan Palembang Darussalam, Sultan Mahmud Badaruddin (SMB) IV Jayo Wikramo, RM Fauwaz Diradja SH Mkn mengatakan, dalam pertemuan tadi Pangdam II Sriwijaya ingin berkomunikasi antara pihaknya, zuriat dan masyarakat Palembang terkait permasalahan ini.

Apalagi menurutnya zuriat dan masyarakat Palembang menginginkan BKB supaya bisa dimanfaatkan sesuai dengan heritage nya .

“ Kita inginnya dengan Pangdam bisa bersinergi,”katanya.

Namun atas aksi demo yang akan digelar Jumat (12/12/2025) menurut SMB IV bukan hanya soal penolakan pembangunan Gedung tujuh lantai RS Ak Gani tapi tujuannya agar BKB bisa ada percepatan supaya bisa dialihfungsikan sebagai cagar budaya.

“ Soal relokasi TNI dari BKB masih berproseslah , ini kan bisa di negosiasikan , mudah-mudahan ada good will dari Gubernur , karena kita bukan panglimanya yang kita demo tapi kita mengingatkan pemerintah daerah ini siapapun di Sumatera Selatan mengalokasikan dana merelokasi Rs dr Ak Gani supaya bisa digunakan sebagai fungsi awalnya sebagai Defence Hertage atau untuk sejarah kota Palembang.”katanya.

Vebri Al Lintani (Budayawan Palembang / AMPCB) mengatakan, dalam pertemuan tersebut Pangdam II Sriwijaya mengapresiasi Aliansi Penyelamat BKB untuk revitalisasi BKB.

“ Beliau mendukung itu dan sudah kerjasama dengan Pemkot Palembang untuk membuka sebagian BKB untuk kepariwisataan , “ katanya.

Selain itu menurutnya Aliansi Penyelamat BKB tetap menolak adanya bangunan gedung enam lantai yang diperuntukkan pengembangan Rs Ak Gani termasuk mempertanyakan izin pembangunannya.

“ Bahwa Aliansi Penyelamat BKB tetap akan melaksanakan aksi demo untuk menyuarakan aspirasi masyarakat Palembang bahwa revitalisasi BKB itu baru selesai kalau kebijakan revitalisasi itu disampaikan oleh Presiden atau Menhan, karena BKB adalah aset Kemenhan,” katanya.

Dalam kesempatan tersebut, menurut Vebri, Pangdam menyadari bahwa bangunan yang menurut Pangdam adalah bangunan enam lantai yang dibangun itu memang sudah terlanjur dibangun.

“ Karena tampaknya pemahaman terhadap batas BKB berbeda dengan pemahaman kita, kita memandang bangunan itu masuk zona kawasan cagar budaya BKB, bukan di pagar itu, gedung yang dibangun itu khan sedikit diluar pagar, padahal BKB menurut keputusan Menteri Kebudayaan dan Pariwisata tahun 2004 itu , batasnya sampai ke jalan merdeka dan menurut Balai Arkeologi bahwa sumber daya arkeologi di Kawasan Benteng Kuto Besak , batasnya itu satu di Sungai Tengkuruk, Sungai Kapuran dan Sungai Musi, kalau batasnya itu maka Kawasan Benteng Kuto Besak di dalamnya ada bangunan-bangunan arkeologis , Masjid Agung, Hotel Musi, Kantor Ledeng, Gedung Societeit (Balai Prajurit) , Benteng Kuto Besak, Museum termasuk Kantor Dispenda Palembang (Bioskop Oriental), “katanya.

Dan bangunan-bangunan lain diluar itu menurutnya mengganggu termasuk pembangunan Masjid Agung Palembang tiga lantai menurut Balai Arkeologi mengganggu/menutupi bentuk asli Masjid Agung Palembang termasuk bangunan pegadaian.

“ Kita tetap menyuarakan revitalisasi Benteng Kuto Besak secara menyeluruh , komperhenship, kita bukan tidak menghargai Pangdam, karena Pangdam memberikan perhatian sebagai putra daerah dan kita sangat menghargai karena beliau akan membuka BKB sesuai kemampuan Pangdam, kalau kita dengar tadi ada persoalan seperti kata Pangdam , beliau prihatin juga dengan kerusakan -kerusakan di Lawang Borotan tapi mereka tidak bisa berbuat karena keterbatasan dana, mereka menyisihkan dana untuk perbaikan sementara sedangkan pihak Pemkot tidak bisa masuk karena BKB karena bukan aset Pemkot,” katanya.

Hal ini menurutnya jadi persoalan untuk pemeliharaan, kalau terus menerus dibiarkan BKB akan rusak.

“Karena itu revitalisasi menyeluruh itu mendesak, yang bisa melakukan itu yang punya aset di Jakarta , seperti Presiden, Menhan, itu yang akan kita suarakan dalam aksi berikut tanpa mengurangi rasa hormat kita kepada Pangdam,”katanya.

Dr. Kemas A.R. Panji menyayangkan adanya pembangunan gedung pengembangan Rs dr Ak Gani tersebut, dia mengusulkan pengembangan Rs dr Ak Gani lebih baik ditempat lain.

“ Untuk pengembangan pariwisata di BKB kita harapkan ada sinergi antara Kodam II Sriwijaya dengan Pemkot Palembang dan Pemprov Sumsel agar masyarakat bisa mengakses dan masuk BKB walaupun di sudut-sudut tertentu.

“Kedepan harus ada koordinasi antara Kodam II Sriwijaya dalam pengembangan BKB dengan pihak terkait seperti TACB dan dinas terkait.” katanya.

Sedangkan Prof.Dr. Farida R Wargadalem dan Raden Alex Sandi sepakat kalau BKB adalah Kawasan cagar budaya yang harus dijaga keasliannya.

Dan keduanya mendukung relokasi Rs Ak Gani dan penghuninya diluar lokasi lain untuk menjaga keaslian dari BKB sebagai Kawasan cagar budaya.

Menanggapi hal tersebut Pangdam II/Sriwijaya, Mayjen TNI Ujang Darwis, M.D.A menyampaikan komitmen dalam menjaga, merawat, dan melestarikan Cagar Budaya Benteng Kuto Besak (BKB) Palembang sebagai salah satu situs sejarah dan budaya yang penting di Sumatera Selatan.

“Kodam II/Sriwijaya komitmen menjaga, merawat dan melestarikan Cagar Budaya Benteng Kuto Besak Palembang,” kata Pangdam.

Pangdam II/Swj juga membahas tentang fasilitas kesehatan dengan Keluarga Kesultanan Palembang, dan mengajak mereka untuk berkunjung sport Cagar budaya, ke Rumah Sakit Benteng dan Kesdam II/Sriwijaya.

Pangdam juga menyampaikan rencana untuk menata kawasan BKB lebih modern dan bermanfaat bagi orang banyak dan masyarakat.