BeritaPalembang

GPM : Gerakan Pangan Murah Serentak

27
×

GPM : Gerakan Pangan Murah Serentak

Sebarkan artikel ini

Dutaberitanusantara com,- Bandung

Pemerintah Provinsi Jawa Barat dan Dinas Ketahanan Pangan kolaborasi dengan Badan Pangan Nasional menggelar kegiatan Gerakan Pangan Murah Serentak yang dilaksanakan di Halaman TVRI Jawa Barat, Jl. Cibaduyut Kota Bandung.

Gerakan Pangan Murah Serentak digelar bertujuan untuk membantu masyarakat dalam menghadapi tingginya biaya hidup, terutama menjelang Bulan Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri Tahun 2025. Kegiatan ini menjadi salah satu upaya strategis untuk menjamin pasokan pangan yang cukup dengan harga yang lebih terjangkau, guna meringankan beban ekonomi masyarakat, khususnya di wilayah Jawa Barat.

Kegiatan GPM kali ini melibatkan berbagai pihak, baik dari sektor pemerintah maupun swasta. Pasokan komoditas pangan yang tersedia di lokasi kegiatan ini diperoleh dari sejumlah sumber yang terpercaya, seperti Bulog (Badan Urusan Logistik), distributor pangan, kelompok tani, gabungan kelompok tani, peternak, serta pelaku usaha pangan lainnya.

Kolaborasi antar berbagai pihak ini memastikan bahwa pasokan pangan yang disediakan untuk masyarakat dapat terpenuhi dengan baik, dan yang paling penting, harga jual komoditas pangan tersebut dapat ditekan jauh di bawah harga pasar. Hal ini tentu sangat membantu masyarakat yang tengah berusaha mengatur pengeluaran mereka, terutama menjelang hari-hari besar.

Dalam kegiatan GPM ini, masyarakat dapat membeli berbagai komoditas pangan penting, seperti beras, minyak goreng, telur, daging, sayuran, dan bahan pokok lainnya dengan harga yang jauh lebih terjangkau dibandingkan harga pasar yang biasa mereka temui di pasar-pasar tradisional atau modern. Keberadaan GPM di tengah-tengah masyarakat memberikan kesempatan bagi banyak keluarga untuk memperoleh bahan pangan yang diperlukan dalam jumlah yang cukup tanpa harus terbebani dengan harga yang tinggi.

Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Provinsi Jawa Barat melalui kegiatan ini menunjukkan komitmennya dalam menjaga kestabilan pasokan dan harga pangan, terutama dalam menghadapi bulan Ramadhan yang merupakan bulan suci bagi umat Islam, serta Idul Fitri yang merupakan perayaan besar yang dirayakan oleh seluruh umat Muslim.

Dengan menjaga kestabilan harga dan pasokan pangan, diharapkan kegiatan ini dapat membantu mengurangi beban ekonomi masyarakat, terutama bagi mereka yang berpenghasilan terbatas. Selain itu, Gerakan Pangan Murah ini juga diharapkan dapat memberikan kontribusi positif dalam mengendalikan inflasi yang kerap kali meningkat menjelang bulan puasa dan perayaan Idul Fitri, yang biasanya disebabkan oleh lonjakan permintaan terhadap komoditas pangan.

Melalui Gerakan Pangan Murah, masyarakat dapat merasakan manfaat langsung dari upaya pemerintah dalam memastikan ketersediaan pangan yang stabil dan harga yang terjangkau. Lebih dari itu, kegiatan ini juga menjadi langkah nyata dalam mengurangi ketimpangan sosial-ekonomi, sehingga masyarakat dapat merayakan Bulan Ramadhan dan Idul Fitri dengan lebih tenang dan penuh kebahagiaan tanpa harus khawatir dengan harga pangan yang terus meningkat.

Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Provinsi Jawa Barat berencana untuk terus melaksanakan kegiatan serupa secara berkala, terutama menjelang momen-momen penting seperti hari raya keagamaan, serta saat-saat di mana masyarakat membutuhkan dukungan tambahan terkait ketersediaan pangan.

Dengan adanya upaya bersama antara pemerintah, petani, peternak, dan pelaku usaha pangan, diharapkan tidak hanya kesejahteraan ekonomi masyarakat yang dapat terjaga, namun juga ketahanan pangan di wilayah Jawa Barat semakin meningkat.

Selain memberikan manfaat langsung kepada masyarakat, kegiatan ini juga memiliki dampak positif dalam meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai pentingnya menjaga keberlanjutan pasokan pangan.

Dengan partisipasi aktif dari semua pihak terkait, kegiatan GPM ini juga menjadi contoh yang baik mengenai bagaimana kolaborasi antara berbagai sektor dapat menciptakan solusi yang konkret dalam mengatasi tantangan ketahanan pangan, khususnya di masa-masa yang penuh dengan ketidakpastian harga pangan. (Burhan)