BeritaSosial-Budaya

Sultan Palembang Darussalam Gelar Silaturahmi Zuriat di Kepahiang Lestarikan Sejarah dan Budaya Leluhur

56
×

Sultan Palembang Darussalam Gelar Silaturahmi Zuriat di Kepahiang Lestarikan Sejarah dan Budaya Leluhur

Sebarkan artikel ini

Kepahiang, Bengkulu|Duta Berita Nusantara.com

Sultan Palembang Darussalam, Sultan Mahmud Badaruddin (SMB) IV Jaya Wikrama RM Fauwaz Diradja SH MKn, menggelar acara halal bihalal dan silaturahmi bersama zuriat Palembang di Kabupaten Kepahiang, Provinsi Bengkulu, Senin (12/5/25). Acara berlangsung di Aula TK IT Al Ikhlas Kota Kepahiang.

Kedatangan Sultan SMB IV dan rombongan disambut antusias oleh masyarakat berdarah Palembang di Tugu Kopi, Kota Kepahiang.

Turut mendampingi dalam rombongan kesultanan antara lain Mufti Kesultanan Palembang Darussalam Pangeran Muhammad Mustofa, Dato’ Pangeran Nato Rasyid Tohir, Dato’ Pangeran Suryo Vebri Al-Lintani, Dato’ Pangeran Suryo Kemas Ari Panji, serta tokoh dan kerabat kesultanan lainnya seperti Imansyah, Habiburahman, dan Dudy Oskandar.

Sultan SMB IV menjelaskan bahwa wilayah Bengkulu, termasuk Kepahiang, dulunya merupakan bagian dari Sindang dalam teritori Kesultanan Palembang Darussalam. Karena itu, silaturahmi ini menjadi penting untuk mempererat hubungan sekaligus melestarikan nilai-nilai budaya leluhur.

“Warga berdarah Palembang di Kepahiang sangat antusias mengetahui sejarah dan makna gelaran seperti Raden, Masagus, Kiagus, dan Kemas. Kami hadir untuk menjawab harapan itu dan memperkuat kembali jati diri budaya Palembang,” ujar Sultan.

Ketua Zuriat Bangsawan Palembang Darussalam (ZBPD), Mgs Hasyim Latif, menyatakan bahwa banyak masyarakat di Kepahiang belum memahami makna gelar kebangsawanan Palembang. “Kegiatan ini menjadi momentum penting agar generasi penerus tidak lupa asal-usul dan tetap menjaga tradisi yang diwariskan leluhur,” katanya.

Sekretaris Jenderal DPP ZBPD, Nyimas Aliyah, turut mengapresiasi acara tersebut. Ia berharap gelaran Palembang yang digunakan di Kepahiang menjadi kebanggaan, serta adat dan budaya lokal terus dilestarikan.

Di akhir acara, Sultan SMB IV menyerahkan cinderamata berupa buku Legalitas Kekuasaan Sultan Melayu di Sumatera Selatan dan naskah kuno Kiyai Geding Karang Tengah kepada perwakilan zuriat di Kepahiang. Kegiatan ditutup dengan diskusi dan dialog budaya.(Ali Goik)